Lilypie Expecting a baby Ticker

Wednesday, December 05, 2007

Ketika Cinta Bertasbih (Episode 2)

Baru baca sampai halaman 116, selama perjalanan Pakuan ke Bogor semalam. Suami bilang, temennya selesai baca novel ini dalam 8 jam saja (halaah orang lajang iya lah).

Eniwei, jangan deh baca buku ini di area publik, kalo punya hati yg sedihan, kaya saya ini. Soalnya ada bagian dari buku ini yg mengingatkan akan betapa saya kurang berbakti sama mamah, dan mulai berkaca-kaca.

Lagi-lagi buku ini mengajarkan sesuatu tentang anak. Kali ini soal kehidupan ekonomi keluarga yg sulit, dan menitipkan anak pada kerabat. Menitipkan anak tanpa keterbukaan dan komunikasi bisa berakibat fatal! Sungguh! Baca di sini deh. Saya jadi teringat cerita alm bapa soal kakak sulungnya, yg jadi pendiam sejak dititipkan ke sodaranya ketika lepas SMP (jaman Belanda dulu apa ya namanya?). Kakaknya sepertinya merasa dibuang. Buat anak, susah senang, lebih baik bareng ibu bapak sepertinya, walaupun ibu bapak mungkin merasa benar karena dengan menitipkan anaknya ke orang yg lebih baik ekonominya, anaknya akan terjamin hidupnya. Tapi buat anak, jaminan hidup enak dan sekolah tinggi kadang tidak membahagiakan kalau harus jauh dari orang tua... Semoga saja, saya tidak perlu sampai menitipkan Auliya ke orang lain. Semoga saja Alloh tetap melimpahkan rejekiNya untuk kami sekeluarga, agar bisa tetap bersama, dalam susah maupun senang. Kalaupun terpaksa dititipkan, harus dipilih keluarga yg tidak saja mampu secara finansial, tapi juga baik imannya.

Well, mau nerusin baca lagi sebelum update hal lain.

Saturday, December 01, 2007

Buku Resep












Ini sebagian buku baru buat belajar buat cake... hehehe
Masih ada beberapa buku laen, tapi blm sempet difoto

Vienna Blood

Penerbit Qanita

Buku kedua Frank Tallis terbitan Qanita ini, menceritakan tentang pembunuhan berantai yg diawali dengan pembunuhan terhadap mahluk kesayangan Kaisar di Wina.

Lagi-lagi, Liebermann, Rheinhardt dan Amelia bergabung untuk menyelesaikan masalah yg awalnya terasa sulit untuk dihubungkan dan dicari motifnya. Namun sebuah karya Mozart mengungkap lebih banyak tentang apa yg sedang dilakukan sang pembunuh.

Berbeda dengan buku pertama, di buku kali ini korban-korbannya lebih menyeramkan kondisinya, membuat perut mual dan tidak bagus untuk dijadikan teman makan cemilan!

Mr Monk Goes To Firehouse

Penerbit Dastan

Mr Adrian Monk, seorang detektif yg ahli, mengingatkan kita pada Sherlock Holmes yg bisa mengambil deduksi dari sekilas pengelihatan akan sesuatu atau seseorang atau suatu kondisi, memiliki obsesi berlebihan tentang kebersihan dan keteraturan, melebihi Hercule Poirot!

Baca buku ini geregetan sendiri sama Mr Monk, ada ya orang seobsesif ini akan kebersihan dan keteraturan! Gak pandang bulu lagi. Bahkan orang yg sudah membantunya lepas dari masalah tempat tinggal ketika "rumahnya" disemprot anti rayap saja, tidak luput dari obsesinya. Barang-barang rumah tangga milik Natalie, "asisten" Monk, banyak yg dibuang karena tidak simetris, tidak cocok, kurang bersih, dan sebagainya (walaupun Natalie senang karena mendapatkan barang baru dari Mr Monk sebagai "ganti rugi" atas aksinya yg keterlaluan itu!)

Kasus dalam novel yg diangkat dari serial TV berjudul sama ini berawal dari kematian anjing milik seorang pemadam kebakaran. Pembunuhan seekor anjing ternyata melibatkan banyak hal lain yg terjadi kemudian.

A Death In Vienna

Penerbit Qanita

Karya Frank Tallis, dengan seri The Liebermann Papers. Tokoh utama dalam novel yg bertajuk thriller psikoanalisis ini adalah dr Liebermann, seorang psikoanalis murid dari Freud, yg begitu pintar menganalisa segala hal dari sisi psikologis. Dengan kemampuan hipnosisnya, dia bisa menyembuhkan pasien yg terganggu jiwanya tanpa harus menggunakan peralatan berbahaya seperti lempengan listrik kejut.

dr Liebermann memiliki sahabat seorang inspektur detektif, Rheinhardt, yg meminta bantuannya untuk memecahkan sebuah kasus pembunuhan cenayang bernama Lotte, yg dibunuh dalam ruang tertutup dengan senjata yg tidak ditemukan!

Kegemaran Liebermann terhadap musik klasik mengingatkan kita pada Sherlock Holmes, dan setting novel ini juga mengambil waktu di mana transportasi masih bergantung pada kereta kuda.

Bahkan seorang ahli psikoanalis pun bisa memiliki konflik batin, demikian juga dengan Liebermann ketika dia bertemu dengan Miss Amelia, yg membuatnya bimbang apakah keputusannya melamar sang kekasih, Clara Weiss, adalah keputusan yg benar.

Ada juga tokoh dr Mathias, ahli otopsi yg eksentrik, yg begitu menghormati jasad-jasad yg berada di meja otopsinya.

Bagaimana Lotte dibunuh? Dan siapa pembunuhnya? Dengan psikoanalisis dan keahlian seorang cucu ahli darah, semuanya bisa dijawab.

Parenting Books...

Ada dua buku baru yg tak beli... Lebih karena penasaran hehehe
Yang satu ditulis oleh orang India, satunya orang Indonesia.
The Art of Successful Parenting lebih mengarah pada pembentukan karakter anak, sedangkan Membesarkan Bayi jadi Anak Pintar mencakup aspek gizi bagi bayi dan balita, penyakitnya, perkembangan kognitif dll... Cuma ada beberapa item dalam penanganan demam yg berlawanan sama SEHAT, misalnya pemakaian alkohol untuk membalur badan.